Setelah perceraiannya, Kariya Mako kembali bekerja sebagai editor kontrak untuk sebuah majalah ekonomi. Di sana, ia diperintahkan untuk bertanggung jawab atas serialisasi yang bertemakan perempuan dalam kemiskinan. Ia mewawancarai orang-orang yang hidup dalam berbagai situasi sulit, dan hal itu perlahan membuatnya menyadari bahwa ini adalah masalah yang meluas dan ia sendiri tidak sepenuhnya kebal terhadapnya, karena ia juga seseorang yang menghadapi ketidakstabilan pekerjaan sambil berjuang membesarkan anak-anaknya.
